KEPADA TUHAN KAMI BERHUTANG, KEPADA NEGARA KAMI BERHUTANG, KEPADA ALAM KAMI BERHUTANG.......KONSULTASI GRATIS PROSEDUR, TATA CARA BERKAITAN DENGAN EKSPOR-IMPOR DAN HAL-YANG TERKAIT...email:nusaraya45@gmail.com

04/02/2015

IDE DEMOKRASI

Demokrasi, menurut dewa-dewa yang menyebarkannya yang bernama paman sam dan sekutunya, menurut janji manisnya adalah alat untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi semua umat manusia di muka bumi. Supaya bisa diterima di seluruh negara di dunia, berbagai cara dilakukan ; dengan diplomasi yang lembut, diplomasi yang keras (dipaksa), berbagai macam operasi rahasia atau kalau perlu mengirimkan hadiah serangan darat, serangan udara dengan pesawat tempur, armada perang laut, juga hadiah bom dan granat. Yang penting, negara yang dimaksud harus mau menerapkan "demokrasi" dalam sistem politiknya. Setelah sistem politiknya, tidak boleh ketingalan dan harus dijalankan adalah sistem ekonomi, sistem sosial dan semua hal yang berhubungan dengan "hak" individu manusia harus disesuaikan dengan "versi demokrasi". Sistem ekonomi dalam demokrasi yang menginternasional adalah liberalisasi ekonomi. Demokrasi dan liberalisme adalah adalah saudara kembar yang keduanya adalah sebuah paket yang tidak bisa dan boleh dipisahkan. Melalui WTO (world trade organization), liberalisasi ekonomi global itu dijalankan dan merupakan kontrak seumur hidup bagi setiap negara yang sudah ikut didalamnya. Bukan Iran, Arab Saudi atau Mesir, pun Indonesia yang menginsiasi lahirnya WTO, tapi lagi-lagi ini adalah "syahwat" negara-negara (maju) sekutu untuk tetap memimpin dunia. Ada keuntungan yang didapat negara-negara berkembang, tapi jauh lebih besar adalah keuntungan bagi dewa-dewa yang menyebarkannya.
Kita bayangkan saja jika ada tarung bebas ; Harimau VS Kelinci, atau balapan antara kuda VS ayam jago. Demokrasi memberikan hak yang sama, memberikan kebebasan yang seluasnya untuk memilih dan dipilih sebagai kawan ataupun lawan, untuk bersaing dengan siapapun dengan kekuatan seperti apapun dan medan dimanapun. HASILNYA TIDAK AKAN JAUH BAHWA SIAPA KUAT, DIA MENANG.
Lalu, keadilan seperti apa yang dikejar ? kesejahteraan seperti apa yang didapat ?Jika demokrasi itu alat atau kendaraan, yakin saja bahwa alat atau kendaraan itu sudah terlanjur rusak dan bobrok sejak dalam "niat" pembuatnya.

Mari kita lanjutkan kerokan demi mengatasi masuk angin, sambil tidak lupa minum kopi dan singkong goreng..,sebab yang ini khas Indonesia.

No comments:

ARTIKEL 33