KEPADA TUHAN KAMI BERHUTANG, KEPADA NEGARA KAMI BERHUTANG, KEPADA ALAM KAMI BERHUTANG.......KONSULTASI GRATIS PROSEDUR, TATA CARA BERKAITAN DENGAN EKSPOR-IMPOR DAN HAL-YANG TERKAIT...email:nusaraya45@gmail.com

08/05/2015

Memanjat Pohon Kelapa ; Meniti Hidup


Pohon kelapa ;

Jika kita ibaratkan puncak pohon kelapa adalah tujuan hidup kita dalam bekerja, berusaha ataupun berkarir dalam bidang lainnya, maka sebaiknya kita memanjatnya dengan melewati batang pohonnya, jangan menggunakan tangga, sebab tangga ibarat jalan pintas yang akan memudahkan kita untuk naik sekaligus memudahkan kita untuk jatuh tersungkur.
Selain bahwa pohon kelapa sangat kokoh dan kuat yang akan lebih memberikan rasa aman jika kita memanjatnya, kita pun akan terbiasa tertib dan mengikuti aturan yang sudah ada. Pohon kelapa mempunyai tataran sebagai pijakan kita memanjat dari bawah dampai atas, jika kita mengikuti tataran itu dengan urut dan hati-hati, maka kita akan sampai ke atas dengan selamat. Karena kita mencapai puncaknya dengan hati-hati sesuai aturan yang ada, maka ketika sampai di puncaknya pun kita akan bertanggung jawab dan tidak sombong. Dan dengan itulah kita tidak akan mudah jatuh.

Buah kelapa ;
Menggambarkan secara kronologis kehidupan manusia dari mulai manggar diibaratkan janin , bluluk bermakna bayi , cengkir bermakna balita , deghan (kelapa muda) bermakna remaja , dan kelapa bermakna dewasa . Falsafah ini menjelaskan bahwa makna hidup manusia yang harus dijalankan secara hati-hati, dari mulai janin sampai dewasa. Karena pada setiap tahapan tersebut bisa saja terjadi musibah dari yang kecil sampai meninggal dunia. Untuk itu kehati- hatian ini harus dijabarkan dalam mempersiapkan diri pada hidup dan kehidupan di dunia. Yaitu selalu berpegang teguh pada aturan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara  agar selamat di dunia. Sejalan dengan itu juga berpegang teguh pada aturan keagamaan agar selamat di akhirat nanti. Kalau pegangan tersebut dilaksanakan secara konstisten dan konsekuen maka manusia tidak perlu gentar menghadapi takdir kematian kapan saja karena sudah siap untuk hidup dunia akhirat.

Dalam hal memanjat pohon kelapa,

kita harus bekerja keras, berhati-hati dan disiplin dalam melewati tataran pohon kelapa untuk mencapai puncak hingga dapat menggapai buah kelapa untuk dapat diambil manfaatnya. Hal itu dapat kita petik hikmah bahwa dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kita harus memiliki niat yang baik, bekerja keras, mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku – baik peraturan-peraturan dunia maupun akherat – dan hati-hati untuk mewujudkan kesejahteraan, ketentraman, kedamaian, dan kemakmuran kita, masyarakat, bangsa dan negara (INDONESIA) tercinta.

Salam satunusa

07/05/2015

NOMOR IDENTITAS KEPABEANAN (NIK)

Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) adalah salah nomor khusus yang dikeluarkan oleh Direktorat jenderal Bea dan Cukai bagi badan usaha yang berbadan hukum untuk dapat melakukan proses ekspor, impor dan proses kepabeanan.

NIK akan didapatkan setelah perusahaan (badan usaha) melakukan registrasi di Dir. Bea dan Cukai. Untuk importir salah satunya harus terlebih dahulu mempunyai API (Angka Pengenal Impor), dan eksportir terlebih dahulu mempunyai APE (Angka Pengenal Ekspor). Sedangkan untuk perusahaan jasa Kepabeanan (PPJK) harus sudah terdaftar di Bea dan Cukai sesuai dengan jenis usahanya dan sudah mempunyai nomor EDI.

Berikut adalah beberapa dokumen yang diperlukan dalam pengajuan NIK :
1. NPWP Perusahaan
2. SKT
3. NPWP + KTP Penanggung jawab perusahaan
4. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
5. TDP
6. SIUP
7. API/APE (untuk importir/eksportir)
8. Laporan keuangan tahun terakhir (Laporan Rugi/Laba dan Neraca)
9. Akta Pendirian Perusahaan (pertama dan perubahan terakhir jika ada perubahan)

Demikian semoga bermanfaat, mohon koreksi jika ada kesalahan.

Salam satunusa


06/05/2015

HARI PENDIDIKAN NASIONAL (2 Mei)

Bulan Mei, tepatnya tanggal 2 Mei bagi bangsa Indonesia adalah tanggal yang di “ikon’kan menjadi hari Pendidikan Nasional. Sedikit ingin kami tuliskan sebagai bahan tambahan renungan kecil sambil minum kopi tentang sebagian kecil dari banyak sejarah Pendidikan di Negara tercinta ini. Kita tentu mengenal sosok Pahlawan HOS Cokroaminoto yang disebut sebagai "Guru Bangsa,". Kita juga mengenal sosok Pahlawan Ki Hajar Dewantara disebut sebagai "Bapak Pendidikan?". Pertanyaan ; “mengapa HOS Cokroaminoto dinobatkan sebagai Guru Bangsa, sementara Ki Hajar Dewantoro dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan ?”

Atas pertanyaan itu, secara pribadi dan mencoba tidak tendensius, jawaban  saya adalah, "Karena Bapak HOS Cokroaminoto itu Sarekat Islam, bukannya Budi Utomo atau Taman Siswa."  Bahkan menurut saya pribadi, KH. Ahmad Dahlan dan koleganya yang lebih layak menjadi Bapak Pendidikan di Negara Indonesia, sebab Muhammadiyah lebih membumi dan lebih hebat sebagai pelopor pendidikan ketimbang Taman Siswa, bahkan sampai sekarang lembaga pendidikan Muhamadiyah jauh lebih mengakar dibanding Taman Siswa. Tetapi, karena Sarekat Islam dan Muhammadiyah itu jelas sekali warna Islamnya, jadi kurang representatif dan kurang menjual untuk dijadikan ikon dan ditokohkan.

Dalam sejarah, Taman Siswa dengan salah satu semboyannya yang terkenal yaitu “Tut Wuri Handayani” baru didirikan dalam bentuk lembaga dan sekolah oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta. Sementara Persyarikatan Muhammadiyah yang dimotori oleh KH. Ahmad Dahlan telah berdiri 10 tahun lebih dulu, tepatnya pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Perannya dalam bidang pendidikan diwujudkan dengan mendirikan sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School Moehammadijah, kemudian berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah. Sekarang Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah dan ratusan perguruan tinggi di negara ini.  Bahkan selain Muhammadiyah, di Sumatera sebenarnya juga telah berdiri Sumatera Thawalib, yang kerap dianggap sebagai sekolah Islam modern pertama yang didirikan bumiputera. Sumatera Thawalib berdiri pada tanggal 15 Januari 1919 oleh Haji Rasul dan kawan-kawannya. Sekolah ini juga banyak melahirkan kaum terdidik, cerdik cendikia yang menjadi penggerak perubahan.

Kembali lagi pada pertanyaan, “mengapa bukan mereka yang jadi ikon pendidikan ?” Jawaban saya kembali lagi seperti diatas yang entah ini benar atau tidak, karena mereka (HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, Haji Rasul) itu jelas sekali warna Islamnya. Barangkali Islam di negeri ini dianggap cat atau pelitur saja yang tidak boleh meninggalkan kesan yang berlebihan dalam sejarah, sehingga tidak pas sebagai cerminan dan perlambang. Maka lumrah jika slogan "Tut Wuri Handayani" lebih dipilih sebagai semboyan/motto pendidikan di Negeri ini daripada seruan "Fastabiqul Khairat," atau kutipan firman  "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." atau ungkapan HOS Cokroaminoto, "Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat."

Demikian semoga bermanfaat sebagai teman minum kopi INDONESIA.

salam satunusa



03/05/2015

Daftar Gunung di Indonesia


DAFTAR GUNUNG DI INDONESIA

·        Aceh
1. Gunung Leuser 3,445 mdpl. Kab. Aceh Selatan/Aceh Tenggara
2. Gunung Bandahara 3,030 mdpl. Kab. Aceh Tenggara
3. Gunung Abong-Abong 2,885 mdpl. Kab. Aceh Barat/Aceh Tenggara
4. Gunung Geureudong 2,855 mdpl. Kab. Aceh Utara
5. Gunung Batee Keubele 2,840 mdpl. Kab. Aceh Pidie
6. Gunung Tangga 2,500 mdpl Kab. Aceh Barat
7. Gunung Ulumasen 2,390 mdpl. Kab. Aceh Barat
8. Gunung Peutsago 2,380 mdpl Kab. Aceh Pidie
9. Gunung Bateemiucica 2,140 mdpl. Kab. Aceh Barat
10. Gununug Sulawah Agam 1,808 mdpl. Kab. Aceh Besar
11. Gunung Sembuang 1,615 mdpl. Kab. Aceh Timur


·        Sumatera Utara
1. Gunung Sinabung 2,457 mdpl. Kab. Karo
2. Gunung Sihabuhabu 2,300 mdpl. Kab. Tapanuli Selatan
3. Gunung Sorik Marapi 2,145 mdpl. Kab. Mandailing Natal
4. Gunung Sibayak 2,094 mdpl. Kab. Karo
5. Gunung Pinapan 2,037 mdpl. Kab. Tapanuli Utara
6. Gunung Tampulon Anjing 2,009 mdpl. Kab. Tapanuli Selatan


·        Sumatera Barat
1. Gunung Talakmau (Ophir) 2,912 mdpl. Kab. Pasaman
2. Gunung Pasaman 2,900 mdpl. Kab. Pasaman
3. Gunung Marapi 2,891 mdpl. Kab. Agam
4. Gunung Singgalang 2,877 mdpl. Kab. Agam
5. Gunung Talang 2,690 mdpl Kab. Solok
6. Gunung Pantai Cermin 2,690 mdpl. Kab. Solok/Kab. Pesisir Selatan
7. Gunung Kulabu 2,172 mdpl. Kab. Pasaman
8. Gunung Tandike 2,172 mdpl. Kab. Padang Pariaman
9. Gunung Sago 1,597 mdpl. Kab. Limapuluh Kota


·        Kepulauan Riau
1. Gunung Jadi 1,891 mdpl. Kab. Sampas
2. Gunung Daik 1,165 mdpl. Kab. Pulau Siantan


·        Jambi
1. Gunung Kerinci 3,800 mdpl. Kab. Kerinci
2. Gunung Masurai 2,935 mdpl. Kab. Merangin
3. Gunung Sumbing 2,507 mdpl. Kab. Merangin
4. Gunung Patah Sembilan 1,817 mdpl. Kab. Bungo
5. Gunung Gadang 1,325 mdpl. Kab. Merangin


·        Bengkulu
1. Gunung Patah 2,817 mdpl. Kab. Bengkulu Selatan
2. Gunung Berpagut 2,732 mdpl. Kab. Bengkulu Selatan
3. Gunung Ulupalik 2,492 mdpl. Kab. Rejang Lebong
4. Gunung Gadang 2,456 mdpl. Kab. Rejang Lebong
5. Gunung Seblat 2,383 mdpl. Kab. Rejang Lebong
6 Gunung Dingin 2,020 mdpl. Kab. Bengkulu Selatan
7 Gunung Hulu Sulup 1,999 mdpl. Kab. Rejang Lebong
8. Gunung Bering 1,987 mdpl. Kab. Rejang Lebong
9. Gunung Kayo Aro 1,982 mdpl. Kab. Rejang Lebong
10. Gunung Kaba 1,961 mdpl. Kab. Rejang Lebong

·        Sumatera Selatan
1. Gunung Dempo 3,159 mdpl. Kab. Lahat
2. Gunung Patuh 2,617 mdpl. Kab. Muara Enim


·        Lampung
1. Gunung Pesagi 2,232 mdpl. Kab. Lampung Barat
2. Gunung Tebak 2,115 mdpl. Kab. Lampung Utara
3. Gunung Tanggamus 2,102 mdpl. Kab. Tanggamus
4. Gunung Pugung 1,964 mdpl. Kab. Lampung Barat
5. Gunung Rantai 1,882 mdpl. Kab. Lampung Selatan
6. Gunung Hulumayus 1,789 mdpl. Kab. Lampung Utara
7. Gunung Sekincau 1,718 mdpl. Kab. Tanggamus
8. Gunung Rajabasa 1,281 mdpl. Kab. Lampung Selatan.
9. Gunung Tanggang 1,162 mdpl. Kab. Lampung Selatan

·        Banten
1. Gunung Halimun 1,929 mdpl. Kab. Lebak
2. Gunung Aseupan 1,779 mdpl. Kab. Pandeglang
3. Gunung Pulosari 1,346 mdpl. Kab. Pandeglang
4. Gunung Karang 1,278 mdpl. Kab. Pandeglang
5. Gunung Endut 1,207 mdpl. Kab. Lebak
6. Gunung Nyuncung 1,045 mdpl. Kab. Lebak


·        Bali
1. Gunung Agung 3,142 mdpl. Kab. Karang Asem
2. Gunung Bataukau 2,276 mdpl. Kab. Tabanan
3. Gunung Abang 2,152 mdpl. Kab. Bangli
4. Gunung Ponen 2,059 mdpl. Kab. Tabanan
5. Gunung Sangiang 2,023 mdpl. Kab. Tabanan
6. Gunung Lesong 1,860 mdpl. Kab. Bangli
7. Gunung Panulisan 1,717 mdpl. Kab. Bangli
8. Gunung Batur 1,717 mdpl. Kab. Bangli
9. Gunung Patas 1,414 mdpl. Kab. Buleleng
10. Gunung Mesehe 1,300 mdpl. Kab. Jembarana
11. Gunung Musi 1,215 mdpl. Kab. Jembarana
12. Gunung Seraya 1,174 mdpl. Kab. Karang Asem


·        NTB
1. Gunung Rinjani 3,726 mdpl. Kab. Lombok Timur
2. Gunung Kondo 2,947 mdpl. Kab. Lombok Timur
3. Gunung Tambora 2,850 mdpl. Kab. Dompu
4. Gunung Batu Lanteh 1,730 mdpl. Kab. Sumbawa
5. Gunung Aromboha 1,576 mdpl. Kab. Bima
6. Gunung Punikan 1,490 mdpl. Kab. Lombok Barat
7. Gunung Kuta 1,340 mdpl. Kab. Bima
8. Gunung Jaran Pusang 1,283 mdpl. Kab. Sumbawa
9. Gunung Wonotokodono 1,254 mdpl. Kab. Bima
10. Gunung Dorombolo 1,180 mdpl. Kab. Dompu
11. Gunung Dado 1,147 mdpl. Kab. Sumbawa
12. Gunung Bersanak 1,132 mdpl. Kab. Sumbawa


·        NTT
1. Gunung Mutis 2,417 mdpl. Kab. Kupang
2. Gunung Ranakah 2,400 mdpl. Kab. Manggarai
3. Gunung Ineria 2,245 mdpl. Kab. Ngada
4. Gunung Timau 1,774 mdpl. Kab. Kupang
5. Gunung Kelimutu 1,770 mdpl. Kab. Ende
6. Gunung Curunumbeng 1,759 mdpl. Kab. Manggarai
7. Gunung Lewotobi 1,704 mdpl. Kab. Sikka
8. Gunung Molo 1,636 mdpl. Kab. Kupang
9. Gunung Lakaan 1,580 mdpl. Kab. Belu
10. Gunung Munde 1,448 mdpl. Kab. Manggarai
11. Gunung Muna 1,423 mdpl. Kab. Alor
12. Gunung Iya 1,362 mdpl. Kab. Manggarai
13. Gunung Beliling 1,300 mdpl. Kab. Manggarai
14. Gunung Manggaweti 1,225 mdpl. Kab. Sumba Timur


·        Kalimantan Barat
1. Gunung Bukit Raya 2,278 mdpl. Kab. Sintang
2. Gunung Lawit 1,767 mdpl. Kab. Kapuas Hulu
3. Gunung Saran 1,758 mdpl. Kab. Sintang
4. Gunung Niut 1,701 mdpl. Kab. Sambas
5. Gunung Cermaru 1,681 mdpl. Kab. Kapuas Hulu
6. Gunung Bawang 1,442 mdpl. Kab. Sambas
7. Gunung Harung 1,359 mdpl. Kab. Kapuas Hulu
8. Gunung Batuesambang 1,170 mdpl. Kab. Kapuas Hulu
9. Gunung Butung 1,151 mdpl. Kab. Kapuas Hulu
10. Gunung Piyabung 1,130 mdpl. Kab. Kapuas Hulu


·        Kalimantan Selatan
1. Gunung Besar 1,892 mdpl. Kab. Hulu sungai selatan
2. Gunung Bayutawar 1,587 mdpl. Kab. Hulu sunga utara
3. Gunung Batu Sungkur 1,200 mdpl. Kab. Kota Baru
4. Gunung Aurbunak 1,150 mdpl. Kab. Tanah Laut
5. Gunung Pangilingin 1,101 mdpl. Kab. Tanah laut
6. Gunung Haung 1,038 mdpl. Kab. Hulu sungai utara
7. Gunung Lumut 1,034 mdpl. Kab. Tabalong


·        Kalimantan Timur
1. Gunung Liang Pran 2,240 mdpl. Kab. Kutai Barat
2. Gunung Menyapa 2,000 mdpl. Kab. Kutai Timur
3. Gunung Latuk 1,850 mdpl. Kab. Melinau
4. Gunung Baayan 1,599 mdpl. Kab. Bulungan
5. Gunung Sombang 1,450 mdpl. Kab. Bulungan
6. Gunung Kaba 1,329 mdpl. Kab. Nunukan
7. Gunung Bulu 1,252 mdpl. Kab. Malinau
8. Gunung Beratus 1,233 mdpl. Kab. Pasir
9. Gunung Lumut 1,233 mdpl. Kab. Pasir
10. Gunung Suwaran 1,230 mdpl. Kab. Berau


·        Sulawesi Utara
1. Gunung Klabat 2,022 mdpl. Kab. Minahasa
2. Gunung Gambuta 1,954 mdpl. Kab. Bolaang Mangondow
3. Gunung Soputan 1,827 mdpl. Kab. Minahasa
4. Gunung Poniki 1,817 mdpl. Kab. Bolaang Mangondow
5. Gunung Sinandaka 1,790 mdpl. Kab. Bolaang Mangondow


·        Gorontalo
1. Gunung Rabana 2,500 mdpl. Kab. Boalemo
2. Gunung Boliohutu 2,070 mdpl. Kab. Gorontalo


·        Sulawesi Tengah
1. Gunung Sonjol 3,225 mdpl. Kab. Donggala
2. Gunung Tokala 2,639 mdpl. Kab. Morowali
3. Gunung Katopasa 2,636 mdpl. Kab. Poso/Kab. Morowali
4. Gunung Ogoamas 2,565 mdpl. Kab. Donggala
5. Gunung Tenamatua 2,563 mdpl. Kab. Poso
6. Gunung Lompopana 2,480 mdpl. Kab. Donggala
7. Gunung Tambusisi 2,422 mdpl. Kab. Morowali
8. Gunung Bulutumbu 2,400 mdpl. Kab. Banggai
9. Gunung Tumpu 2,400 mdpl. Kab. Banggai
10. Gunung Nokilalaki 2,355 mdpl. Kab. Donggala/Kab. Poso
11. Gunung Dako 2,304 mdpl. Kab. ToliToli
12. Gunung Tentolomantinan 2,300 mdpl. Kab. Buol
13. Gunung Watipondo 2,295 mdpl. Kab. Poso
14. Gunung Lumut 2,284 mdpl. Kab. Poso
15. Gunung Tilu 2,226 mdpl. Kab. Poso
16. Gunung Tinombala 2,183 mdpl. Kab. Toli-Toli
17. Gunung Tinolawe 2,100 mdpl. Kab. Donggala
18. Gunung Salat 2,040 mdpl. Kab. Donggala
19. Gunung Gawalisi 2,023 mdpl. Kab. Donggala
20. Gunung Air Terang 1,700 mdpl. Kab. Toli-Toli
21. Gunung Tumputiga 1,590 mdpl. Kab. Banggai
22. Gunung Balantak 1,512 mdpl. Kab. Banggai
23. Gunung Karoni 1,422 mdpl. Kab. Morowali


·        Sulawesi Selatan
1. Gunung Kambuno 2,950 mdpl. Kab. Luwu Utara
2. Gunung Lompobatang 2,870 mdpl. Kab. Gowa
3. Gunung Bawakaraeng 2,830 mdpl. Kab. Gowa


·        Sulawesi Barat
1. Gunung Tirowale 2,106 mdpl. Kab. Mamuju

·        Sulawesi Tenggara
1. Gunung Mengkoka 2,790 mdpl. Kab. Kolaka
2. Gunung Watumte 2,499 mdpl. Kab. Kolaka
3. Gunung Tangkelemboke 1,782 mdpl. Kab. Kolaka
4. Gunung Sambapolulu 1,570 mdpl. Kab. Buton
5. Gunung Tangkesawua 1,500 mdpl. Kab. Kendari
6. Gunung Wani 1,190 mdpl. Kab. Muna
7. Gunung Baitu 1,122 mdpl. Kab. Kendari


·        Maluku
1. Gunung Binaiya 3,019 mdpl. Kab. Maluku Tengah
2. Gunung Kaupalatmada 2,429 mdpl. Kab. Buru
3. Gunung Sahuai 1,006 mdpl. Kab. Maluku Tengah


·        Maluku Utara
1. Gunung Ternate 1,715 mdpl. Kab. Maluku Utara
2. Gunung Gamkonora 1,515 mdpl. Kab. Maluku Utara
3. Gunung Ibu 1,325 mdpl. Kab. Maluku Utara


·        Papua Barat
1. Gunung Kwoka 3,000 mdpl. Kab. Sorong
2. Gunung Umsini 2,950 mdpl. Kab. Manokwari
3. Gunung Wasada 1,070 mdpl. Kab. Manokwari


·        Papua
1. Puncak Carstensz 4,884 mdpl. Kab. Paniai
2. Puncak Mandala 4,760 mdpl. Kab. Jaya Wijaya
3. PuncakTrikora 4,750 mdpl. Kab. Jaya Wijaya
4. Puncak Yamin 4,595 mdpl. Kab. Jaya Wijaya
5. Gunung Yaramniapuka 3,376 mdpl. Kab. Mimika
6. Gunung Dom 1,340 mdpl. Kab. Yapen Waropen

  
PULAU JAWA

Jawa Barat
1. Gunung Ciremay 3,078 mdpl. Kab. Majalengka
2. Gunung Pangrango 3,019 mdpl. Kab. Cianjur
3. Gunung Gede 2,958 mdpl. Kab. Cianjur
4. Gunung Cikuray 2,841 mdpl. Kab. Garut
5. Gunung Papandayan 2,622 mdpl. Kab. Garut
6. Gunung Kendang 2,608 mdpl. Kab. Bandung
7. Gunung Patuha 2,434 mdpl. Kab. Bandung
8. Gunung Malabar 2,321 mdpl. Kab. Bandung
9. Gunung Guntur 2,249 mdpl. Kab. Garut
10. Gunung Talaga Bodas 2,241 mdpl. Kab. Tasikmalaya
11. Gunung Salak 2,211 mdpl. Kab. Bogor
12. Gunung Bukit Tunggul 2,209 mdpl. Kab. Bandung
13. Gunung Wayang 2,182 mdpl. Kab. Bandung
14. Gunung Kencana 2,182 mdpl. Kab. Bandung
15. Gunung Galunggung 2,168 mdpl. Kab. Tasikmalaya
16. Gunung Waringin 2,140 mdpl. Kab. Bandung
17. Gunung Masigit 2,078 mdpl. Kab. Bandung
18. Gunung Tangkuban Perahu 2,076 mdpl. Kab. Bandung
19. Gunung Tilu 2,040 mdpl. Kab. Bandun.g
20. Gunung Mandalagiri 1,813 mdpl. Kab. Garut
21. Gunung Sawal 1,784 mdpl. Kab. Ciamis
22. Gunung Cakrabuana 1,721. mdpl Kab. Garut/Kab. Bandung
23. Gunung Tampomas 1,684 mdpl. Kab. Sumedang
24. Gunung Sedakeling 1,676 mdpl. Kab.Garut
25. Gunung Calancang 1,667 mdpl. Kab. Bandung
26. Gunung Mandalayang 1,663 mdpl. Kab. Garut/Kab. Bandung
27. Gunung Karacak 1,638 mdpl. Kab. Garut/Kab. Tasikmalaya
28. Gunung Endut 1,474 mdpl. Kab. Bogor
29. Gunung Cuku 1,467 mdpl. Kab. Garut
30. Gunung Malang 1,308 mdpl. Kab. Cianjur
31. Gunung. Limbung 1,250 mdpl. Kab. Garut
32. Gunung Gunung Kancana 1,233 mdpl. Kab. Cianjur
33. Gunung Bangkok 1,144 mdpl. Kab. Tasikmalaya
34. Gunung Halimun 1,089 mdpl. Kab. Garut

Jawa Tengah
1. Gunung Slamet 3,428 mdpl. Kab. Banyumas
2. Gunung Sumbing 3,371 mdpl. Kab. Wonosobo
3. Gunung Sundoro 3,195 mdpl. Kab. Wonosobo
4. Gunung Merbabu 3,142 mdpl. Kab. Boyolali
5. Gunung Merapi 2,911 mdpl. Kab. Klaten
6. Gunung Perahu 2,565 mdpl. Kab. Wonosobo
7. Gunung Rogojembangan 2,177 mdpl. Kab. Banjarnegara
8. Gunung Ungaran 2,050 mdpl. Kab. Semarang
9. Gunung Muria 1,602 mdpl. Kab. Jepara
10. Gunung. Rahtawu 1,522 mdpl. Kab. Jepara
11. Gunung Simembut 1,308 mdpl. Kab. Purbalingga
12. Gunung Joho 1,303 mdpl. Kab. Purbalingga
13. Gunung Kumbang 1,216 mdpl. Kab. Brebes
14. Gunung Kadaka 1,078 mdpl. Kab. Brebes

Jawa Timur
1. Gunung Mahameru 3,676 mdpl. Kab. Lumajang
2. Gunung Raung 3,332 mdpl. Kab. Bondowoso
3. Gunung Arjuno 3,329 mdpl. Kab. Malang
4. Gunung Lawu 3,265 mdpl. Kab. Ngawi
5. Gunung Welirang 3,156 mdpl. Kab. Malang
6. Gunung Argopuro 3,088 mdpl. Kab. Jember
7. Gunung Kepolo 3,035 mdpl. Kab. Lumajang
8. Gunung Suket 2,950 mdpl. Kab. Bondowoso
9. Gunung Butak 2,869 mdpl. Kab. Kediri
10. Gunung Merapi 2,800 mdpl. Kab. Banyuwangi
11. Gunung Krincing 2,773 mdpl. Kab. Jember
12. Gunung Kawi 2,651 mdpl. Kab. Blitar/Kab. Malang
13. Gunung Liman 2,563 mdpl. Kab. Kediri
14. Gunung Dorowati 2,556 mdpl. Kab. Kediri
15. Gunung Jambangan 2,492 mdpl. Kab. Jember
16. Gunung Bromo 2,393 mdpl. Kab. Probolinggo
17. Gunung Gunung. Pendil 2,338 mdpl. Kab. Bondowoso
18. Gunung Anjasmoro 2,277 mdpl. Kab. Malang
19. Gunung Argowayang 2,198 mdpl. Kab. Malang
20. Gunung Limas 2,162 mdpl. Kab. Kediri
21. Gunung Willis 2,069 mdpl. Kab. Kediri
22. Gunung Kelud 1,781 mdpl. Kab. Kediri/Kab. Blitar
23. Gunung Lamongan 1,671 mdpl. Kab. Probolinggo
24. Gunung Baluran 1,247 mdpl. Kab. Situbondo
25. Gunung Gondanglegi 1,095 mdpl. Kab. Pacitan

Semoga bermanfaat, mohon koreksi jika ada kesalahan dan tambahan jika ada kekurangan.



02/05/2015

Delivery Term dalam EXIM

Dalam kegiatan ekspor - impor, Delivery Term artinya adalah syarat penyerahan barang terkait dengan pembagian beban biaya pengankutan barang, peralihan resiko dan administrasi ekpor- impor yang dimulai sejak barang keluar dari gudang eksportir (penjual) sampai barang masuk ke gudang importir (pembeli).

Demikian semoga bermanfaat...


liat : Term of payment, FOB, CIF, CFR

ARTIKEL 33