KEPADA TUHAN KAMI BERHUTANG, KEPADA NEGARA KAMI BERHUTANG, KEPADA ALAM KAMI BERHUTANG.......KONSULTASI GRATIS PROSEDUR, TATA CARA BERKAITAN DENGAN EKSPOR-IMPOR DAN HAL-YANG TERKAIT...email:nusaraya45@gmail.com

02/12/2015

Tradisi Unik Masyarakat di Papua




Tidak sekedar potensi sumber daya alam baik hasil tambang dan wisata alam, Papua sebagai bagian dari wilayah NKRI juga terkenal memiliki kekayaan tradisi dan budaya. Beberapa tradisi dan kebudayaan dari pulau ini, bahkan telah dikenal hingga ke banyak negara. Diantaranya adalah, seni ukir (pahat), dan festival budaya yang rutin dilakukan di Lembah Baliem, di Pegunungan Jayawijaya. Tetapi bukan hanya itu, dengan potensi lebih dari 200 suku dan bahasa di Papua, tersimpan  pula tradisi khas masyarakat Papua.

Berikut adalah beberapa tradisi masyarakat di Papua ;

1. Tradisi Bakar Batu
Salah satu tradisi budaya tertua di Papua ini, adalah simbol rasa syukur dan persaudaraan, akan tetapi di daerah tertentu Bakar batu biasanya juga dilakukan dalam prosesi upacara kematian. Tradisi Bakar Batu merupakan sebuah cara yang digunakan masyarakat Papua, untuk memasak beberapa jenis bahan makanan (ubi, singkong, daging Babi dan sayur-sayuran) di atas batu yang telah dipanaskan. Ada beberapa tahapan untuk melakukan Bakar Batu, diantaranya adalah menyiapkan lubang untuk tempat menyusun kayu bakar dan batu, beserta bahan makanan yang akan dimasak. Setelah lubang tergali, batu-batu yang telah dikumpulkan disusun berdasarkan ukuran. Batu yang besar di letakkan pada bagian paling bawah, dan di bagian atas akan disusun kayu bakar. Selanjutnya lapisan kayu bakar tersebut akan dilapisi kembali dengan batu yang ukurannya lebih kecil, setelah itu proses pembakaran dilakukan untuk memanaskan batu. Setelah batu panas, barulah bahan makanan yang telah disiapkan disusun sedemikian rupa diatas batu tersebut. Setelah semua bahan makanan tersebut matang, dilakukan kegiatan makan bersama. Tradisi Bakar Batu ini, memiliki beberapa sebutan  yang berbeda untuk masing-masing daerah, namun secara umum dikenal dengan sebutan Barapen.

2. Tradisi Potong Jari Suku Dani
Ada banyak cara menunjukkan rasa berduka bila ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Namun, untuk suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem, di Papua rasa sedih dan duka cita diwujudkan dengan memotong jari, bila ada anggota keluarga seperti suami/istri, ayah, ibu, anak dan adik. Tradisi yang wajib dilakukan ini, menurut mereka adalah simbol dari kesedihan yang teramat dalam seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, selain itu potong jari juga diartikan untuk mencegah kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga tersebut. Tradisi potong jari ini dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang. Cara lain yang digunakan adalah dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari.

3. Tradisi Tato
Di Papua tradisi merajah tubuh, yang telah berjalan turun temurun. Beberapa suku yang biasanya menghiasi tubuhnya dengan tato adalah suku Moi dan Meyakh di daerah Papua Barat. Motif tato yang dibubuhkan pada tubuh suku-suku di Papua memiliki perbedaan dan ciri tertentu, umumnya tato tersebut memiliki motif geometris atau garis-garis melingkar serta titik-titik berbentuk segitiga kerucut, atau tridiagonal yang dibariskan. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tato di Papua diantaranya adalah menggunakan duri pohon sagu atau tulang ikan, dan mencelupkanannya kedalam campuran arang halus dan getah pohon langsat. Umumnya tato dilakukan pada bagian dada, pipi, kelopak mata, betis, pinggul, punggung dan juga di bagian tangan.
  
4. Tradisi Ararem Suku Biak
Tradisi Ararem adalah prosesi mengantar mas kawin oleh suku Biak. Dalam prosesi ini, mas kawin akan diantarkan dengan berjalan kaki, disertai nyanyian dan tarian. Uniknya kebanyakan tradisi Ararem dilakukan dengan membawa dan mengibar-ngibarkan bendera merah putih, tidak banyak referensi yang dapat menjelaskan mengapa dalam tradisi ini bendera tersebut digunakan. Keunikan tradisi di Papua oleh suku Biak dalam mengantar mas kawin dengan arak-arakan, serta membawa bendera negara tersebut, kemungkinan besar hanya satu-satunya di Indonesia dan tidak dilakukan oleh suku lain di luar Papua.


Demikain semoga bermanfaat.

Salam satunusa



No comments:

ARTIKEL 33