Pohon tidak sekedar
tumbuhan yang hidup dan menjadi penghasil oksigen untuk bernafas mahkluk hidup,
tetapi cara dan bagaimana dia tumbuh, serta organ-organ pendukungnya bisa
dijadikan inspirasi bagi kehidupan manusia.
Pohon tumbuh menjadi
besar dan kuat diawali dari biji, kemudian tumbuh berakar kuat di tanah hingga
akhirnya tumbuh lebat dengan cabang-cabangnya. Pada akhirnya ada buah
yang kembali dihasilkan, dan nantinya akan jadi tunas-tunas baru. Bila pohon
itu sehat, ia akan berbuah dan tumbuhnya proposional serta kokoh akan mampu tahan
terhadap penyakit, terpaan angin, hujan, atau hal-hal lain berupa ancaman yang
datang dari luar. Karena begitu rindangnya pohon itu, akan ada banyak makluk
lain yang tinggal di sekeliling pohon itu ; manusia, bahkan binatang.
Pohon tumbuh besar dan menjadi kuat karena dimulai dari bawah, yaitu akar. Akar menjadi alat pohon mencari makan untuk kelangsungan hidupnya. Akar berada di bawah mencengkram tanah, karena di sanalah tempat untuk tumbuh. Akarlah sebenarnya sumber kekuatan dari pohon agar tetap bisa tegak. Akar hanyalah organ pendukung pohon menjadi satu organisme tumbuhan. Masih ada organ lain yang menjamin kelangsungan hidup pohon tersebut, jika semuanya berlangsung dengan baik maka ia akan tumbuh dengan baik.
Bila kita mau menebang pohon, andai saja anda menebang batang atau rantingnya atau meranggaskan daun-daunnya namun selama akarnya masih ada di dalam tanah, pohon itu akan punya daya untuk tumbuh kembali, hingga memunculkan ranting, dedaunan baru untuk tumbuh lagi.
Belajar Filosofi Hidup
Dari Sebatang Pohon
Ada 3 hal yang bisa
kita pelajari dari pohon :
1. Pohon Tidak Makan
dari Buahnya Sendiri
Buah adalah hasil dari
pohon, dari manakah pohon memperoleh makanan? Pohon memperoleh makanan dari
tanah, semakin dalam akarnya berarti akan semakin mudah baginya untuk menyerap
nutrisi lebih banyak. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang
Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita.
Ada cerita menarik
mengenai buah kurma yang rasanya manis sekali. Kenapa bisa begitu?
Menurut cerita, pohon
kurma ditanam di padang pasir. Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian
ditutup dengan 4 lapisan. Sebelum pohon kurma tumbuh, maka dia berakar begitu
dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang
manis di tengah padang pasir. Begitu pula hendaknya kita; akan ada proses
tekanan yang begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa.
Seperti perumpamaan pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan.
2. Pohon Tidak
Tersinggung Ketika Buahnya Dipetik Orang
Kadang kita protes,
kenapa kita yang bekerja keras tetapi yang menikmati justru orang lain.
Ini bicara tentang
prinsip memberi, di mana kita bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk
memberi buah. Apa artinya?
Kita bekerja keras
supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang lain yang membutuhkan,
bukan untuk kenikmatan sendiri. Cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu,
tapi jangan pernah berkata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian
kita.
Pelajaran dari Warren
Buffet seperti email yang mungkin pernah anda terima tentang kehidupannya.
Beliau termasuk salah satu orang yang terkaya di dunia, tetapi kehidupannya
mencerminkan kesederhanaan; dia masih tinggal di rumah yang sama seperti yang
dia tinggali puluhan tahun lalu, masih menggunakan mobilnya yang lama, tetapi
dengan kekayaannya yang berjumlah 35 Miliar USD dia berkomitmen untuk
menyumbang 31 Miliar USD. Apakah itu membuatnya menjadi miskin dan lantas
menderita? Justru tidak, sekarang kekayaannya justru bertambah-tambah banyak.
Berapa banyak dari
kita yang sulit untuk menahan nafsu terhadap barang-barang bermerk, mobil-mobil
mewah, atau… yang sederhana : HP, baju, jam tangan atau sepatu?
3. Buah yang
Dihasilkan Pohon itu Menghasilkan Biji, dan Biji itu Menghasilkan Multiplikasi
Ini bicara tentang
bagaimana hidup kita memberikan dampak terhadap orang lain. Pemimpin itu bukan
masalah posisi/jabatan, tapi masalah pengaruh dan inspirasi yang diberikan
kepada orang lain.
Claudio Ranieri,
mantan pelatih Juventus berkata bahwa Del Piero itu adalah pemimpin, walau ban
kaptennya dicopot sekalipun dia tetap pemimpin. Jadi bukan mengenai ban
kaptennya, tetapi lebih kepada pengakuan kepemimpinan itu sendiri. Jadi,
bisakah kita menerapkan filosofi kehidupan pohon dalam kehidupan kita?
* didapat dari berbagai sumber