KEPADA TUHAN KAMI BERHUTANG, KEPADA NEGARA KAMI BERHUTANG, KEPADA ALAM KAMI BERHUTANG.......KONSULTASI GRATIS PROSEDUR, TATA CARA BERKAITAN DENGAN EKSPOR-IMPOR DAN HAL-YANG TERKAIT...email:nusaraya45@gmail.com

18/08/2013

INDONESIA SAJA : 17-08-2013


Kapitalisme bersaudara kembar dengan liberalisme. Dalam konteks ekonomi bisa diartikan bahwa semua aktivitas ekonomi diserahkan kepada "pasar" (di-liberal-kan, tidak ada campur tangan negara). Karena tidak ada campur tangan negara, disini peran "kapital/modal" menjadi "penyeleksi"  dalam aktivitas ekonomi. Siapapun yang kuat secara kapital, dia menguasai pasar. Disini kita sebut "liberalisasi ekonomi" dimana kaum pemodal yg akan keluar sebagai pemenang, biasanya kaum "pemodal" ini jangan dekat dengan penguasa/bisa juga bagian dari penguasa yang jelas bisa mempengaruhi arah kebijakan suatu negara. Dalam hubungan antar negara ; negara dengan kapital yang kuat, bisa mempengaruhi kebijakan negara lain, baik kebijakan ekonomi, juga politik. Kapital yang kuat selalu didukung oleh “senjata” yang kuat, dimana itulah alat untuk memenangkan diplomasi ala “barat’ atas negara-negara lain. Dengan kata lain, bahwa dunia dipaksa untuk menggunakan sistem ini, dimana yang tidak mau artinya tidak kooperatif terhadap kemajuan, dan yang demikian layak diperangi.

Di Indonesia, saking kuatnya "kapitalisme" ini dipraktekkan dalam segala aspek kehidupan : ekonomi, politik, sosial. Logika rakyat-pun dibentuk/kemudian terbentuk menjadi "materialistis". Semua akan diukur dengan "duit". Sistem politik kita jangan berubah mnj kapitalistik : politik modal.

Kapitalisme karena sebuah sistem, tidak bisa menjadikan orang per orang yang kita sebut "kapitalis" kita sebut musuh. Kapitalisme secara ideologi itulah musuh. Seperti sebuah keyakinan ; jangan melakukan hal-hal yg tidak  kita "yakini", tetapi kita harus melakukan hal-hal yang termasuk dalam sesuatu yang kita "yakini".  Kalau kita yakin kapitalisme itu "buruk", ya jangan menjadi bagian dari berkembangnya "kapitalisme". Kita perlu membangun "bagian" lain sebagai bentuk kemandirian. Karena "kapitalisme" juga berkembang karena adanya sebuah sistem dengan banyak pihak di dalamnya, maka untuk bisa sama-sama berjuang, diperlukan sebuah sistem kerja yang sepakat "tidak" menjadikan kapitalisme sebagai landasan : berekonomi, bermasyarakat dan bertata kehidupan.

Pancasila mengajarkan : Keadilan Sosial&; Kemanusiaan yg adil dan beradab........; itu jauh lebih manusiawi dari isu HAM yang dihembuskan barat itu sendiri. Jadi membangun ekonomi yang adil&beradab ; artinya menuju keadilan sosial.
Dan nilai INDONESIA adalah kemanusiaan yang adil dan beradab yang berkeTuhanan YME, Persatuan yang berkeTuhanan YME, Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berkeTuhanan YME, dan Keadilan Sosial yang adil dan beradab yang berkeTuhanan YME.

Demikian semoga bermanfaat, marilah kembali ke INDONESIA …Salam Satunusa

No comments:

ARTIKEL 33